Kelompok-kelompok Sosial dalam Masyarakat

By | January 5, 2021
Kelompok-kelompok Sosial dalam Masyarakat

Kelompok-kelompok Sosial dalam Masyarakat

Kelompok-kelompok Sosial dalam Masyarakat

Kelompok-kelompok Sosial dalam Masyarakat – Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu hidup dalam kelompok-kelompok tertentu. Hal itu karena adanya kenyataan bahwa upaya manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya akan lebih produktif diperoleh dalam kehidupan berkelompok. Bagaimanakah realitas pengelompokan sosial dalam masyarakat? Mari simak bahasan berikut.

section-media

Setelah mempelajari bahasan ini, kalian diharapkan mampu memahami mengenai kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.

Dalam Oxford Dictionary Sociology 2nd Edition, disebutkan bahwa, secara umum, kelompok sosial adalah sejumlah individu, dimaknai dengan kriteria keanggotaan secara formal maupun informal, yang memiliki kesadaran bersama dan dipersatukan oleh pola interaksi yang relatif stabil (a number of individuals, defined by formal or informal criteria of membership, who share a feeling of unity or are bound together in relatively stable patterns of interaction).

Sekelompok manusia yang berada dalam satu suasana tertentu, karena adanya kepentingan tertentu, akan merasa terikat satu sama lain sedemikian rupa. Dalam kenyataan sosial, ikatan tersebut ada yang bersifat sementara, ada juga yang langgeng. Dan masih banyak lagi kategori kelompok sosial secara umum, yakni:

  1. Dilihat Menurut Besar atau Banyaknya Anggota Kelompok
    • Kelompok sosial yang kecil, antara lain, keluarga inti atau keluarga batih.
    • Kelompok sosial yang besar, seperti keluarga luas atau marga, bangsa, dan negara.
  2. Dilihat Menurut Proses Terbentuknya
    a) Kelompok Semu, biasa juga disebut khalayak ramai, proses terbentuknya bersifat sementara karena terkait oleh kepentingan sesaat dan tidak terorganisir. Beberapa contoh dari kelompok semu yaitu sebagai berikut:
    • Massa atau kerumunan, misalnya kerumunan orang yang melihat korban kecelakaan atau antrean orang yang hendak membeli tiket kereta api.
    • Publik atau khalayak ramai yang jumlahnya banyak dan meluas. Misalnya pemirsa televisi dan pendengar siaran radio.
    b) Kelompok Nyata yang biasa juga disebut organisasi sosial. Sesuai dengan bentuknya yang nyata, kehadirannya selalu konstan atau tetap. Umumnya dibentuk secara terorganisasi untuk kepentingan tertentu. Oleh sebab itu, proses interaksi sosial di antara para anggota lebih intens. Contohnya, asosiasi atau perkumpulan.
  3. Dilihat Menurut Erat-Tidaknya Ikatan Kelompok
    Bahasan berikut ini disesuaikan dengan kategori yang diberikan oleh Ferdinand Toennies, seorang sosiolog berkebangsaan Jerman. Ia melihat adanya dua kelompok sosial yang bersifat gemeinschaft dan gesellschaft. Bentuk kelompok sosial semacam ini oleh Prof. Djojodigoeno, sosiolog dari Universitas Gajah Mada, diterjemahkan sebagai kelompok paguyuban dan patembayan.
    • Kelompok Paguyuban
    Guyub artinya akur atau bersama. Kelompok paguyuban sering dikaitkan dengan masyarakat desa atau masyarakat komunal dengan ciri-ciri adanya ikatan kebersamaan (kolektif) yang sangat kuat. Ikatan ini didasari oleh rasa kesetiakawanan sosial dan kegotongroyongan yang sangat kuat.
    • Kelompok Patembayan
    Jika kelompok paguyuban sering dikaitkan dengan masyarakat desa, maka kelompok patembayan identik dengan masyarakat kota. Kelompok patembayan sengaja dibentuk dan diorganisasikan oleh sejumlah orang untuk memenuhi kepentingan tertentu. Misalnya di bidang ekonomi, profesi, dan politik.

Sedangkan menurut beberapa ahli Sosiologi, kelompok dapat dibedakan atas :

  1. Klasifikasi Bierstedt
    Robert Bierstedt membedakan kelompok sosial, sebagai berikut:
    • Kelompok asosiasi (associational group)
    Para anggotanya mempunyai kesadaran jenis, persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama, ada kontak dan komunikasi, di antara para anggota dijumpai adanya ikatan organisasi formal.
    • Kelompok sosial (social group)
    Anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lain, tapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
    • Kelompok kemasyarakatan (societal group)
    Kelompok yang hanya memiliki kesadaran akan persamaan di antara mereka. Belum ada kontak dan komunikasi di antara mereka, dan juga tak ada organisasi.
    • Kelompok statistik (statistical group)
    Tidak memenuhi seluruh kriteria Bierstedt. Kelompok statistik hanya ada dalam arti analitis dan merupakan hasil ciptaan para ilmuwan sosial.
  2. Klasifikasi Cooley
    Charles Horton Cooley memperkenalkan konsep primary group, yang didefinisikannya sebagai kelompok yang ditandai oleh pergaulan dan kerja sama tatap muka yang intim.
  3. Klasifikasi Sumner
    Mengungkapkan pembedaan antara kelompok kita (we-group) atau kelompok dalam (in-group) dengan orang lain maupun kelompok lain (other-group) atau kelompok luar (out-group).
    Menurut Sumner, di kalangan kelompok dalam dijumpai persahabatan, kerja sama, keteraturan, dan kedamaian. Sedangkan hubungan antara kelompok dalam dengan kelompok luar cenderung ditandai kebencian, permusuhan, perang, dan sebagainya.
  4. Klasifikasi Merton
    Robert K. Merton memusatkan perhatiannya pada kenyataan bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok tidak berarti seseorang akan menjadikan kelompoknya sebagai acuan bagi cara bersikap, menilai, maupun bertindak. Merton membagi kelompok atas:
    • Kelompok acuan (reference group)
    Kelompok menjadi acuan seseorang untuk bersikap, menilai, dan bertindak.
    • Kelompok keanggotaan (membership group)
    Kelompok dimana seseorang hanya menjadi anggota, tanpa menjadikan kelompok itu sebagai acuan.

Rangkuman

  1. Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu hidup dalam kelompok-kelompok tertentu. Hal itu karena adanya kenyataan bahwa upaya manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya akan lebih produktif diperoleh dalam kehidupan berkelompok.
  2. Sekelompok manusia yang berada dalam satu suasana tertentu, karena adanya kepentingan tertentu, akan merasa terikat satu sama lain sedemikian rupa. Dalam kenyataan sosial, ikatan tersebut ada yang bersifat sementara, ada juga yang langgeng.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *