Mengenal Evolusi Darwin dalam Biologi

By | December 20, 2020
Mengenal Evolusi Darwin dalam Biologi

Mengenal Evolusi Darwin dalam Biologi

Mengenal Evolusi Darwin dalam Biologi

Mengenal Evolusi Darwin dalam Biologi – Pada topik sebelumnya, kalian telah belajar tentang petunjuk-petunjuk evolusi. Pada topik ini, kalian akan belajar tentang teori evolusi Darwin. Pernahkah kalian mendengar istilah evolusi Darwin? Untuk memahaminya lebih lanjut, simak ulasan berikut ini.

Charles Darwin merupakan seorang ilmuwan berkebangsaan Yunani yang hidup di tahun 1809-1892. Darwin menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena adanya proses seleksi alam (natural selection). Seleksi alam adalah proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk hidup di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki variasi sesuai dengan lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedangkan yang tidak sesuai akan mengalami kepunahan. Organisme yang bisa hidup inilah yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya. Ide-ide tentang evolusi ditulis dalam bukunya On The Origin of spesies by means of natural selection.

Spesies yang ada sekarang adalah keturunan dari spesies-spesies sebelumnya. Seleksi alam sangat menentukan berlangsungnya mekanisme evolusi. Darwin sadar bahwa teorinya menghadapi banyak masalah. Darwin mengakui bahwa dalam bukunya—khusunya pada bab “Difficulties of the Theory”—, ia menemukan beberapa kesulitan, terutama catatan tentang fosil dan organ-organ rumit makhluk hidup (misalnya mata) yang tidak mungkin dijelaskan dengan konsep kebetulan dan naluri makhluk hidup. Darwin berharap kesulitan-kesulitan ini akan teratasi oleh penemuan-penemuan baru. Akan tetapi, bagaimanapun ia tetap mengajukan sejumlah penjelasan yang sangat tidak memadai untuk sebagian kesulitan tersebut.

Seorang ahli fisika Amerika, Lipson, mengomentari “kesulitan-kesulitan” Darwin tersebut. Ketika membaca The Origin of Species, saya mendapati bahwa Darwin sendiri tidak seyakin yang sering dikatakan orang tentangnya, contohnya pada bab “Difficulties of the Theory” tertulis keragu-raguannya yang cukup besar. Saat menyusun teorinya, Darwin terkesan oleh para ahli biologi evolusionis sebelumnya, terutama seorang ahli biologi Perancis, Lamarck.

Menurut Lamarck, makhluk hidup mewariskan ciri-ciri yang mereka dapatkan selama hidupnya dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga terjadilah evolusi. Sebagai contoh, jerapah berevolusi dari binatang yang menyerupai antelop. Perubahan itu terjadi dengan memanjangkan leher mereka sedikit demi sedikit dari generasi ke generasi ketika berusaha menjangkau dahan yang lebih tinggi untuk memperoleh makanan. Darwin menggunakan hipotesis Lamarck tentang “pewarisan sifat-sifat yang diperoleh” sebagai faktor yang menyebabkan makhluk hidup berevolusi.

Sebagai pembanding dengan teori Lamarck, panjang leher jerapah dapat dijelaskan dengan teori Darwin sebagai berikut. Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Oleh karena terjadi bencana kekeringan, lingkunganpun berubah dan berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah berleher pendek tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa bertahan hidup.

Sebaliknya, jerapah berleher panjang tetap dapat memperoleh makanan dari daun-daun di pohon, sehingga dapat bertahan hidup. Oleh karena mampu bertahan hidup, maka jerapah tersebut mampu berkembangbiak dan mewariskan sifat adaptif yaitu leher panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya semua jerapah sekarang berleher panjang.

Teori yang dikemukakan Darwin dipengaruhi oleh hal-hal berikut.

  1. Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa). Di tempat ini, Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh burung Finch. Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis makanannya tesebut.
  2. Pendapat Charles Lyell dalam bukunya “Principles of Geology“ yang menyatakan bahwa batuan, di pulau, dan benua selalu mengalami adanya perubahan. Menurut Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup.
  3. Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya An Essay on the Principle of Population yang menyatakan adanya kecenderungan dengan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan. Menurut Darwin, hal ini akan menimbulkan terjadinya persaingan untuk kelangsungan hidup.

Seleksi alam merupakan gagasan murni dari Darwin. Sementara teori pertama di atas telah ada sejak jama Yunani kuno. Hanya saja, Darwin menjelaskannya secara lebih tajam dan detil. Darwin tidak pernah menempuh pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya memiliki ketertarikan amatir pada alam dan makhluk hidup. Minat tersebut mendorongnya untuk bergabung dengan ekspedisi pelayaran kapal H.M.S. Beagle, yang berangkat dari Inggris tahun 1832 dan mengarungi berbagai belahan dunia selama lima tahun. Darwin muda sangat takjub melihat beragam spesies makhluk hidup, terutama jenis-jenis burung Finch tertentu di kepulauan Galapagos. Ia mengira bahwa variasi pada paruh burung-burung tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka terhadap habitat.

Dengan pemikiran ini, Darwin menduga bahwa asal usul kehidupan dan spesies didasarkan pada konsep “adaptasi terhadap lingkungan”. Menurut Darwin, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan, tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam. Meskipun hipotesis Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apapun, tetapi ia menjadikannya sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan para ahli biologi materialis terkenal pada masanya.

Gagasannya menyatakan bahwa individu-individu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik, akan menurunkan sifat-sifat mereka kepada generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menguntungkan ini lama-kelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. Asal usul sifat-sifat yang menguntungkan ini belum diketahui pada waktu itu. Menurut Darwin, manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini.

Demikianlah hipotesis yang dikemukakan oleh Darwin. Jadikan hipotesis ini sebagai sebuah pengetahuan. Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk paling baik yang telah Tuhan ciptakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *