Bioteknologi – Pengertian, Perkembangan, Penerapan, dan Dampaknya

By | December 20, 2020
Bioteknologi - Pengertian, Perkembangan, Penerapan, dan Dampaknya

Bioteknologi – Pengertian, Perkembangan, Penerapan, dan Dampaknya

Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi – Pengertian, Perkembangan, Penerapan, dan Dampaknya – Pada topik ini, kalian akan belajar tentang bioteknologi. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi? Untuk memahaminya, simak analogi berikut.

Tentu kalian pernah mendengar atau bahkan minum yoghurt kan? Yoghurt merupakan susu hasil fermentasi oleh bakteri Lactobacillus bulgaricus. Nah, ternyata penggunaan bakteri dalam hal ini sudah termasuk bioteknologi. Menarik bukan? Pahami topik ini dengan saksama.

Bioteknologi adalah teknik pemrosesan produk menggunakan agen biologi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada produk. Keberadaan bioteknologi harus digunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan umat manusia. Selain yoghurt, apa saja produk yang dihasilkan dari bioteknologi? Ya, tempe. Tempe yang kalian konsumsi sehari-hari merupakan hasil fermentasi kedelai oleh jamur Rhyzopus oryzae.

Fermentasi merupakan pengetahuan awal yang harus diketahui sebelum menerapkan bioteknologi. Adanya tempe membuktikan bahwa bioteknologi tidak serumit apa yang kalian bayangkan dan tidak selamanya bioteknologi membutuhkan biaya yang besar. Tahukah kalian bahwa saat ini bioteknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Banyak ilmuwan yang telah melakukan rekayasa genetika, yaitu dengan menyisipkan sepotong gen yang memiliki sifat tertentu ke dalam sel lain.

Bioteknologi berasal dari istilah Latin, yaitu Bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan), dan logos (ilmu). Artinya, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip biologi. Dalam arti luas, bioteknologi adalah manipulasi organisme atau komponen organisme—contohnya, bakteri, virus, fungi/ jamur, sel tumbuhan, dan sel hewan—untuk melakukan tugas-tugas praktis atau menghasilkan produk yang bermanfaat. Dengan kata lain, bioteknologi merupakan pemanfaatan organisme dan agen-agen biologis untuk menghasilkan barang atau jasa demi kepentingan manusia.

Hal itu berhubungan dengan pemanfaatan organisme atau komponen selulernya secara terarah dan terkontrol yang melibatkan multidisiplin ilmu serta aplikasi terpadu dari beberapa ilmu antara lain mikrobiologi, biokimia terpadu, biologi sel, fisiologi, genetika molekuler, rekayasa genetika, dan teknik kimia.

  1. Menurut Karl Ereky (1919), bioteknologi adalah interaksi antara biologi dan teknologi dalam bentuk produksi yang memanfaatkan proses transformasi biologis.
  2. E.F. Hutton (1979) menjelaskan bahwa bioteknologi berkaitan dengan rekayasa genetika. Sejak akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an bioteknologi lebih banyak dikaitkan dengan rekayasa genetika.
  3. Menurut Perhimpunan Bioteknologi Eropa tahun 1989, bioteknologi diartikan sebagai penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa kimia secara terpadu di bidang teknologi—dari kapasitas mikroba dan sel-sel jaringan yang dibiakkan—untuk menghasilkan produk dan jasa.

Saat ini, bioteknologi sering diterapkan untuk rekayasa genetika. Rekayasa genetika merupakan usaha untuk mengubah atau memanipulasi materi genetik organisme secara invitro melalui teknik rekombinan DNA, yaitu dengan cara menambah, mengganti, mengurangi, atau memodifikasi gen sehingga didapatkan organisme dengan ciri kemampuan yang baru. Gen-gen yang digunakan untuk rekayasa genetika dapat berasal dari organisme sejenis atau organisme yang berbeda jenis tanpa mengenal batas spesies. Teknik rekombinan DNA ini dilakukan di laboratorium menggunakan peralatan yang canggih.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, bioteknologi dapat didefiniskan sebagai penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Biokimia mempelajari struktur kimiawi organisme. Adapun rekayasa genetika adalah aplikasi genetika yang dilakukan dengan mentransplantasi gen dari satu organisme ke organisme lain. Rekayasa genetika ini disebut dengan DNA rekombinan. Beberapa manfaat rekayasa genetika ini adalah digunakannya bakteri untuk menghasilkan insulin, tomat Favr Savr (tomat tahan lama), dan virus untuk menghasilkan vaksin.

Tiga hal pokok yang menjadi prinsip dasar dalam bioteknologi, yaitu;

  1. adanya agen biologis berupa mikroorganisme, enzim, sel tumbuhan, dan sel hewan;
  2. adanya pendayagunaan secara teknologis dan industrial; dan
  3. produk dan jasa yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.

Objek kajian dan aplikasi bioteknologi beragam, mulai dari produksi makanan fermentasi, bahan kimia berupa antibiotika, enzim, etanol, asam cuka, asam sitrat, hingga produksi energi seperti biogas, fiksasi nitrogen, dan penemuan minyak. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan hewan. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan beberapa barang dan jasa yang dihasilkan dari proses bioteknologi pada berbagai sektor bioindustri.

Contoh Soal

Ilmu terapan biologi yang digunakan oleh manusia untuk tujuan tertentu, misalnya menghasilkan barang dan jasa disebut ….

A. teknologi kimia

B. biogenetika

C. biokimia

D. bioteknologi

E. fisiologi

Jawaban: D

Penyelesaian:

Ilmu terapan biologi yang digunakan oleh manusia untuk tujuan tertentu, misalnya menghasilkan barang dan jasa disebut bioteknologi.

Untuk mengasah pemahaman kalian tentang pengenalan bioteknologi, kerjakan soal-soal yang telah tersedia. Selamat belajar!!

Perkembangan Bioteknologi

Pada topik sebelumnya, kalian telah belajar tentang pengenalan bioteknologi. Pada topik ini, kalian akan belajar tentang sejarah perkembangan bioteknologi, pembagian bioteknologi, dan hasil bioteknologi.

Sebenarnya, orang-orang zaman dahulu telah memanfaatkan mikroorganisme untuk menunjang kehidupannya, misalnya saja untuk membuat roti dan bir yang dimulai sejak 6.000-4.000 tahun SM.

  1. Pada tahun 1512, para ilmuwan sains berhasil mengekstrak tiga bahan kimia dari bakteri, yaitu aseton, butanol, dan gliserol.
  2. Pada tahun 1797, Edward Jenner menggunakan mikroorganisme hidup untuk menghasilkan vaksin penyakit cacar.
  3. Pada tahun 1928, Alexander Fleming menemukan penisilin dari jamur Penicilium notatum, tetapi produksi secara besar baru dilaksanakan pada tahun 1944.
  4. Pada tahun 1962, dilakukan penggabungan uranium dengan bantuan mikrobia.

Namun demikian, istilah bioteknologi baru berkembang setelah Louis Pasteur mempelopori penelitian mengenai proses fermentasi dalam pembuatan anggur, sehingga ia dianggap sebagai Bapak Bioteknologi. Semula bioteknologi dikembangkan dalam kondisi yang tidak steril. Sekitar tahun 1940, diperkenalkan teknik sterilisasi kultivasi massa mikroorganisme untuk menjamin bahwa proses biologis tertentu dapat berlangsung tanpa kontaminasi mikroorganisme. Caranya, dengan melakukan sterilisasi media dan bioreaktor serta menggunakan peralatan yang dapat menahan masuknya kontaminan sehingga hanya biokatalis yang diinginkan saja yang ada dalam reaktor.

Perkembangan bioteknologi secara modern terjadi setelah penemuan struktur DNA sekitar tahun 1950. Kemudian, penemuan ini diikuti oleh penemuan-penemuan lainnya, seperti penemuan ekspresi gen, enzim pemotong DNA, menciptakan DNA rekombinan dengan menggabungkan DNA dari dua organisme yang berbeda, dan kloning merupakan contoh bioteknologi modern.


Dalam perkembangannya, bioteknologi terbagi atas, bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern, yaitu sebagai berikut.

Jenis-Jenis Bioteknologi

Secara umum, bioteknologi dibedakan menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensional dan modern.

Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan. Di samping itu, ada juga yang menyebutnya sebagai bioteknologi kuno. Ciri-ciri bioteknologi konvensional adalah:

menggunakan secara langsung hasil yang diproduksi organisme atau mikroorganisme berupa senyawa kimia atau bahan pangan tertentu yang bermanfaat bagi manusia;

  • peralatan yang digunakan sederhana;
  • pemanfaatan mikroorganisme terbatas;
  • biayanya murah dan mudah dilakukan; dan
  • produk yang dihasilkan sedikit.

Bioteknologi konvensional mempunyai beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut.

  1. Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman.
  2. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan makanan baru yaitu Nata de coco.
  3. Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan.
  4. Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat.

Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika, seperti DNA rekombinan, yaitu pemutusan dan penyambungan DNA, dengan cara kultur jaringan, kloning, dan fusi sel (meleburkan sel antara jenis yang berbeda seperti sel manusia dengan sel tikus untuk memproduksi antibodi).

Di dalam dua dekade belakangan ini telah terjadi beberapa peristiwa penting yang mendorong kemajuan dalam bioteknologi modern, yaitu sebagai berikut.

  1. Meningkatnya harga bahan bakar fosil (bensin, minyak tanah, maupun solar) yang sangat tajam.
  2. Pemakaian enzim-enzim ligase dan endonuklease yang dapat memotong DNA dan menyambungkannya kembali sehingga menghasilkan rekombinan baru dengan tujuan untuk memamanipulasi gen secara buatan.
  3. Penemuan Kohler dan Milstein (1975) yang memproduksi antibodi monoklonal dari memfusikan limfosit, myeloma, dan sel tumor.

Ciri-ciri Bioteknologi Modern

  • Mulai berkembang sejak ditemukan DNA.
  • Organisme atau mikroorganisme digunakan untuk memperbaiki serta meningkatkan kinerja genetik suatu organisme yang bermanfaat bagi manusia.
  • Peralatan yang digunakan sudah modern.
  • Pemanfaatan mikroorganisme ditambah dengan teknologi modern.

Bioteknologi modern tidak terlepas dengan aplikasi metode-metode mutakhir bioteknologi seperti berikut.

Teknologi reproduksi

  1. Kultur jaringan adalah perbanyakan vegetatif untuk menghasilkan individu dengan cara menanam sel/ jaringan/ organ ke dalam medium tertentu, misalnya medium agar-agar secara in vitro (dalam tabung kaca).
  2. Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Kloning ini dapat menghasilkan keturunan yang sama persis dengan induknya.
  3. Hibridisasi adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki sifat unggul. Hasil hibridisasi ini adalah hibrid yang memiliki sifat perpaduan dari kedua induknya. Teknik ini dapat dilakukan pada tumbuhan dan hewan.
  4. Inseminasi buatan adalah pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang disuntikkan pada kelamin betina. Jadi, fertilisasi ini tidak membutuhkan hewan jantan, tetapi hanya membutuhkan spermanya saja.
  5. Bayi tabung merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan, hanya saja proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan perkembangbiakan generatif.

Rekayasa genetika

Transgenik atau Teknologi DNA rekombinan adalah suatu metode untuk merekayasa genetik dengan cara memotong dan menyisipkan gen dari satu individu lain yang dikehendaki ke dalam suatu organisme. Hasil dari teknologi ini disebut organisme transgenik, contoh pembuatan insulin melalui bakteri E. coli, kentang yang disisipi gen anti beku dari ikan Flounder.

Tekik hibridoma (fusi sel)

Teknik hibridoma adalah proses penggabungan dua sel atau lebih untuk memperoleh sel baru (hybrid cell) yang bermanfaat, contoh pembuatan antibodi monoclonal.

Berikut ini merupakan contoh produk bioteknologi modern.

Untuk mengasah pemahaman kalian tentang perkembangan teknologi, kerjakan soal-soal yang telah tersedia. Selamat belajar!!

Penerapan Bioteknologi

Pada topik sebelumnya, kalian telah belajar tentang perkembangan teknologi. Pada topik ini, kalian akan belajar tentang penerapan bioteknologi.

Bioteknologi di Bidang Pengolahan Pangan

  • Pembuatan protein sel tunggal, yaitu bahan makanan berkadar protein tinggi yang diperoleh dari mikroba. Mikroba tersebut berasal dari khamir/ kapang torula maupun alga/ ganggang.
  • Deversifikasi produk susu, yaitu olahan susu yang difermentasikan oleh mikroorganisme yang bermanfaat. Contoh olahan susu tersebut adalah yoghurt (susu fermentasi), mentega, keju, dan whey (hasil sampingan pembuatan keju yang dimanfaatkan sebagai pemanis makanan).
  • Pengolahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, kecap.
  • Pengolahan minuman, seperti anggur, bir, yoghurt, tuak, brem, dan sebagainya.

Bioteknologi di Bidang Pertanian

Kultur jaringan

Kultur jaringan adalah perbanyakan vegetatif untuk menghasilkan individu dengan cara menanam sel/ jaringan/ organ ke dalam medium tertentu, misalnya medium agar-agar secara in vitro (dalam tabung kaca). Kultur jaringan hanya dapat dilakukan pada tumbuhan. Hal itu mengacu pada prinsip dasar totipotensi, yaitu kemampuan jaringan tumbuhan untuk berkembang membentuk satu individu utuh. Jaringan yang akan dikultur harus bersifat meristematik (selalu membelah). Bagian tumbuhan yang dikultur disebut eksplan. Keuntungan dari kultur jaringan adalah:

  • Menghasilkan tanaman yang sifatnya seragam dalam jumlah banyak.
  • Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induk.
  • Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
  • Hemat tempat dan waktu.
  • Bibit terhindar dari hama dan penyakit.

Pembentukan tumbuhan yang tahan hama

  1. Gen antibeku pada tanaman kentang
    Ilmuwan dari Cina, Prof. Chen Zhaliang berhasil menyisipkan DNA ikan Flounder—yang memiliki gen antibeku dan tahan terhadap hawa dingin—ke dalam sel tanaman kentang Peru, sehingga kentang dapat tumbuh di Cina bahkan pada saat musim dingin.
  2. Tanaman kebal penyakit
    Para Ilmuwan berhasil menyisipkan gen sel tanaman yang tahan penyakit ke dalam plasmid DNA Agrobacterium tumenfaciens (menyebabkan tumor pada tanaman). Kemudian bakteri ini menginfeksi tanaman sehingga dihasilkan keturunan dari tanaman yang kebal terhadap penyakit.
  3. Tanaman dapat menambat nitrogen
    Menanamkan bakteri Rhizobium sp pada akar tanaman, sehingga tanaman dapat menambat nitrogen bebas.

Hidroponik dan aeroponik

1. Hidroponik dengan media air

Hidroponik adalah metode penanaman tumbuhan di dalam air. Selama proses penanaman, tumbuhan harus diberi unsur-unsur hara yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut. Berikut ini merupakan keuntungan hidroponik.

  • Tahan hama gulma dan hama/ penyakit.
  • Pupuk dan mineral dapat diatur penggunaanya sehingga hemat.
  • Tidak memerlukan lahan luas.
  • Dapat bertahan pada segala musim.
  • Menghasilkan tanaman yang sehat (bebas pestisida) dan bermutu.

2. Aeroponik

Aeroponik adalah menumbuhkan tanaman dengan membiarkan akar-akarnya bergantung. Pemberian nutrisi dilakukan dengan cara menyemprotkan unsur hara secara periodik. Contoh tanaman yang sering ditumbuhkan dengan sistem aeroponik adalah tanaman hias seperti anggrek. Berikut ini merupakan keunggulan aeroponik.

  • Lebih mudah menyerap pupuk dan mineral karena disemprotkan.
  • Mengambil banyak oksigen dan uap air.
  • Tidak memerlukan lahan.
  • Tidak ada gulma.

Bioteknologi di Bidang Peternakan

  • Pembuatan vaksin untuk ternak: mengobati penyakit kuku dan mulut pada ternak.
  • Pembuatan tumbuhan pakan ternak bergizi tinggi.
  • Pembuatan vaksin BGH (bovine growth hormone): menaikkan produksi susu pada sapi.
  • Menciptakan jenis ternak unggul.
  • Ternak yang dapat memproduksi asam amino tertentu.
  • Penyediaan benih dan induk ikan berkualitas unggul.
  • Meningkatkan sistem kekebalan ikan dengan menggunakan vaksin, imunostimulan, dan bioremediasi.
  • Aplikasi probiotik pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan perairan.

Bioteknologi di Bidang Kedokteran

  • Pembuatan insulin manusia dari plasmid bakteri E. coli untuk mengobati diabetes mellitus (kencing manis).
  • Antibodi monoklonal berfungsi untuk mendeteksi hormon chorionik gonadotropin (HCG) dalam urine wanita hamil, mengikat racun dan menonaktifkan racun, mencegah penolakan jaringan terhadap hasil transplantasi jaringan.
  • Diagnosis penyakit-penyakit genetika dengan beberapa prosedur, seperti identifikasi karier, diagnosis kehamilan, dan skrining bayi.
  • Pembuatan vaksin dari virus Vaccinia untuk menciptakan reaksi imun terhadap penyakit AIDS, pembuatan vaksin polio, vaksin cacar air, vaksin Hepatitis-B, vaksin campak, vaksin TBC, dan lain-lain.
  • Memproduksi vaksin untuk pencegahan jenis penyakit tertentu sesuai dengan jenis vaksinnya yang digunakan untuk melindungi ternak (ayam, sapi dsb) dari serangan berbagai penyakit menular.

Bioteknologi di Bidang Farmasi

  • Pembuatan protein yang sangat diperlukan untuk kesehatan, misalnya pencangkokan gen yang berpengaruh pada faktor tumbuh, protein pengatur, penyembuh luka, dan ketenangan.
  • Pembuatan antibiotik berfungsi untuk menghasilkan antibiotik penisilin dari jamur Penicillium chrysogeum, pembuatan antibiotik aminoglukosida dari jamur Streptomyces, Nocardia, Mikromonospora dan pada spesies bakteri Bacillus dan Pseudomonas. Memproduksi antibiotik Tetrasiklin dari jamur Streptomyces, Pembuatan antibiotik makrolida dari jamur Ascomycotina, dan pembuatan antibiotik antrasiklin yang digunakan untuk kemoterapi tumor.

Bioteknologi di Bidang Pertambangan

Penggunaan bakteri Thiobacillus ferooxidan yang memisahkan logam, seperti tembaga dari bijihnya. Bakteri ini tumbuh subur dilingkungan yang asam, seperti didaerah pertambangan.

Bioteknologi di Bidang Pengelolaan Lingkungan

  1. Pengolahan limbah anaerobik. Dilakukan untuk menangani limbah industri, terutama industry kimia, minyak, pulp, dan kertas dengan menggunakan mikroorganisme.
  2. Pengolahan limbah aerobik menggunakan bakteri Zooglea serta ganggang Cyanophyta dan Chlorophyta untuk menguraikan limbah, sehingga limbah tidak mencemari lingkungan perairan.
  3. Pengolahan molase, sebagai produk sampingan (limbah) industri gula masih mengandung kadar gula 50 %. Molase digunakan secara luas sebagai bahan baku fermentasi dan untuk produksi antibiotik, asam organik, dan khamir untuk pembuatan roti, bumbu masak (MSG) atau diberikan langsung untuk makanan ternak.
  4. Produksi biogas dari limbah rumah tangga yang mengandung protein, lemak, dan karbohidrat dilakukan melalui proses fermentasi oleh Methanobacterium omelianskii secara anaerob (tanpa oksigen).
  5. Pemanfaatan limbah batang padi (damen) untuk produksi jamur merang.
  6. Pengolahan bagase (ampas tebu) banyak mengandung ligno selulose. Peran biotik dalam pemanfaatan bahan sampah organik.
  • Mengubah kualitas makanan limbah agar sesuai untuk konsumsi manusia.
  • Memberi makan bahan sampah secara langsung atau setelah pemrosesan ke unggas, babi, ikan, atau ternak lainnya yang dapat mencerna secara langsung.
  • Limbah yang banyak mengandung selulosa diberikan pada sapi atau ruminansia.
  • Produksi biogas metana dan poduk fermentasi lain jika tidak dapat diberikan ternak.

Untuk mengasah pemahaman kalian tentang penerapan bioteknologi, kerjakan soal-soal yang telah tersedia. Selamat belajar!!

Dampak Bioteknologi

Pada topik sebelumnya, kalian telah belajar tentang pengertian sampai penerapan bioteknologi. Nah, pada topik ini, kalian akan belajar tentang dampak bioteknologi dan usaha yang dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut dalam kehidupan manusia. Berikut akan dijelaskan dampak dari bioteknologi.

Bioteknologi, terutama rekayasa genetika, diharapkan mampu menjelaskan berbagai macam persoalan dunia seperti, polusi, penyakit, pertanian, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam kenyataannya bioteknologi juga memiliki dampak di berbagai aspek.

Dampak Positif Bioteknologi

Dampak positif dari bioteknologi adalah sebagai berikut.

  1. Menciptakan bibit unggul.
  2. Meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya tanaman transgenik kebal hama.
  3. Meningkatnya produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas) pertanian, perkebunan, peternakan maupun perikanan dengan ditemukannya bibit unggul.
  4. Meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air susu menjadi yoghurt, mentega, dan keju.
  5. Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam (biohidrometalurgi).
  6. Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, seperti bakteri pemakan plastik dan parafin, bakteri penghasil bahan plastik biodegradabel.
  7. Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi, misalnya bioetanol dan biogas.
  8. Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu, misalnya penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, dan vaksin.
  9. Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi nukleus, hewan/ tumbuhan langka bisa dilestarikan dan lain sebagainya.
  10. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia.
  11. Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas, yaitu bayi tabung.

Dampak Negatif Bioteknologi

Selain dampak positif, ternyata bioteknologi juga memiliki dampak negatif di berbagai bidang kehidupan, yaitu sebagai berikut.

Dampak terhadap Lingkungan

Pelepasan organisme transgenik (berubah secara genetik) ke alam bebas dapat menimbulkan pencemaran biologi. Pencemaran biologi ini bersifat lebih berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotip tidak terjadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi, melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. “Menciptakan” makhluk hidup yang seragam bertentangan dengan prinsip di dalam biologi sendiri, yaitu keanekaragaman.

Contoh lain pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses pembuatan tempe akan membuat lingkungan menjadi tidak sehat jika tergenang dalam waktu yang lama. Jika air limbah itu dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, maka kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni organisme yang hidup di dalam airini juga menimbulkan bau yang tidak enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari lingkungan.

Dampak terhadap Kesehatan

Produk rekayasa di bidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius berupa timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman/ hewan transgenik. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris. Tomat Flavr Savrt diketahui mengandung gen resisten terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia. Serta munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat pemanfaatan tanaman/ hewan transgenik.

Dampak di Bidang Sosial Ekonomi

Beragam aplikasi rekayasa genetika membawa dampak di bidang ekonomi, khususnya di tatanan kehidupan masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone: BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20% niscaya akan menggusur peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi. Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, tebu, kelapa, vanili, ginseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya (mengancam keaslian gen plasma nutfah).

Dampak terhadap Etika dan Agama

Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius. Menyisipkan gen mahkluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan sulit diterima masyarakat dan akan menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dan tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis, 90% menentang pemindahan gen manusia ke hewan, 75% menentang pemindahan gen hewan ke hewan lain.

Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel halal juga membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu, contohnya menyisipkan gen babi ke dalam tomat agar tahan hama. Penerapan hak paten pada makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Hal itu bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai intrinsik makhluk hidup. Teknik reproduksi berupa bayi tabung meningkatkan maraknya wanita yang menyewakan rahimnya dan hal ini bertentangan dengan etika.

Produk minuman beralkohol seperti bir, wiski, dan air tape akan menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan. Apabila diminum dalam jumlah banyak, alkohol akan bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak. Kebiasaan minum alkohol ini sulit untuk dihilangkan, terutama oleh orang yang sering meminumnya. Meskipun tidak beracun, alkohol dapat menimbulkan angka kematian yang tinggi, misalnya pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Kloning ditentang oleh agama karena bertentangan dengan fitrah manusia sebagai makhluk Tuhan selain itu akan terjadi kerusakan tatanan sosial masyarakat. Jika kloning pada manusia tidak terkendali, dampaknya adalah dapat terjadi perkawinan antarsaudara, tidak adanya keanekaragaman di dunia, dapat berisiko besar dari patogen tunggal, banyaknya korban dari induk-induk yang kehilangan janinnya.

Upaya untuk Mengatasi Dampak Bioteknologi

Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi/ mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi antara lain:

Penanganan limbah tempe, secara sederhana dapat dilakukan dengan cara berikut.

  • Menampung dan menyaring limbah/ air limbah tempe ke dalam sebuah bak. Kemudian bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.
  • Kemudian, mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air limbah yang berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan bercampur secara merata dan seragam.
  • Terakhir, mengalirkan air limbah yang berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara, dan selanjutnya diendapkan selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan) berat yang dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara alami sehingga menjadi tidak berbahaya.

Minuman beralkohol dikenai cukai atau pajak yang tinggi, sehingga harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang dapat mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol tinggi.

Di beberapa negara untuk mengurangi kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alkohol dalam darahnya.

Untuk mengasah pemahaman kalian tentang dampak bioteknologi, kerjakan soal-soal yang telah tersedia. Selamat belajar!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *