Sistem Indra Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Peraba, dan Pengecap

By | December 23, 2020
Sistem Indra Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Peraba, dan Pengecap

Sistem Indra Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Peraba, dan Pengecap

Sistem Indra Penglihatan

Sistem Indra Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Peraba, dan Pengecap – Panca indra adalah organ-organ yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Panca indra yang kamu ketahui adalah indra penglihatan, indra pendengaran, indra peraba, indra pengecap, dan indra penciuman. Panca indra sangat berhubungan dengan sistem saraf. Hal ini disebabkan panca indra merupakan ektoreseptor rangsang atau impuls. Sekarang, kamu akan mempelajari tentang indra penglihatan.

section-media

Ayo cermati uraian berikut.

Struktur Indra Penglihatan

Mata merupakan indra penglihatan yang diberikan oleh Allah kepada kita. Mata merupakan alat optik utama yang dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina. Kemudian, rangsangan ini dialihkan ke pusat penglihatan melalui serabut-serabut nervus optikus untuk ditafsirkan. Bagaimana struktur mata?

Lapisan Mata

Mata manusia berbentuk agak bulat, dilapisi oleh tiga lapis jaringan yang berlainan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam mata.

  • Lapisan luar mata (lapisan sklera)
    Lapisan sklera sangat kuat dan berwarna putih. Pada lapisan ini terdapat kornea yang bening yang menerima cahaya masuk ke bagian dalam mata dan membelokkan berkas cahaya sehingga dapat difokuskan.
  • Lapisan tengah mata (lapisan koroid)
    Lapisan koroid amat berpigmen dengan melanin dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan ini berfungsi untuk menghentikan refleksi berkas cahaya yang menyimpang di dalam mata.
  • Lapisan dalam mata (retina)
    Retina terdiri atas reseptor cahaya yang sesungguhnya, yaitu berbentuk batang dan kerucut. Pada bagian lapisan retina yang dilewati berkas saraf ke otak tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta.

Struktur Mata

Struktur mata mulai dari depan ke belakang adalah sebagai berikut.

  • Kornea merupakan bagian depan yang transparan dan bersambung dengan sklera yang putih dan tidak tembus cahaya. Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina.
  • Iris adalah tirai berwarna di depan lensa yang bersambung dengan selaput koroid. Iris bertanggung jawab pada warna mata.
  • Pupil merupakan bintik tengah iris mata dan merupakan celah dalam iris yang dilalui cahaya untuk mencapai retina.
  • Aqueus humor merupakan cairan yang berasal dari badan siliari dan diserap kembali ke dalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus yang dikenal sebagai saluran schlemm.
  • Lensa adalah bagian mata yang hampir berbentuk bola cembung ganda yang sangat transparan di mata, terletak tepat di belakang pupil, yang memfokuskan sinar cahaya yang memasuki mata ke retina.
  • Vitreus humor merupakan cairan berwarna putih seperti agar-agar. Cairan ini berfungsi untuk memberi bentuk dan kekokohan pada mata, serta mempertahankan hubungan antara retina dengan selaput koroid.
  • Retina adalah lapisan terdalam dari bola mata yang mengubah cahaya menjadi impuls listrik yang dikirimkan ke otak untuk menciptakan gambar.

Bentuk Reseptor Mata

Reseptor penglihatan mata ialah sel batang dan sel kerucut, yaitu sel-sel yang tersusun rapat di bawah permukaan retina.

  • Sel batang
    Sel ini berfungsi untuk penglihatan dalam cahaya suram, tetapi tidak mampu membedakan warna. Agar cahaya dapat diserap, pada sel batang terdapat pigmen yang disebut rodopsin. Untuk pembentukan rodopsin diperlukan vitamin A. Jika kamu kekurangan vitamin A, maka rodopsin yang dihasilkan sedikit sehingga kamu tidak bisa melihat dalam gelap. Kondisi seperti ini disebut buta senja.
  • Sel kerucut
    Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya tinggi sehingga berperan untuk penglihatan pada siang hari dan dapat membedakan warna. Satu sel kerucut hanya menyerap satu macam warna. Pada mata terdapat tiga sel kerucut yang masing-masing menyerap warna merah, hijau, dan biru.

Proses Melihat

Suatu benda dapat dilihat oleh mata bila benda tersebut memantulkan cahaya. Pantulan cahaya itu diterima mata melalui lensa masuk ke retina. Kemudian, rangsangan cahaya diterima oleh sel-sel reseptor, lalu diteruskan ke saraf mata (optik) dalam bentuk impuls. Selanjutnya, impuls dikirim ke pusat saraf penglihatan di otak untuk diterjemahkan. Setelah itu, barulah kita melihat benda tersebut.

Kelainan Indra Penglihatan

Mata memiliki fungsi yang sangat penting agar kita dapat melihat benda di sekitar kita. Fungsi mata akan terganggu jika terdapat kelainan-kelainan atau penyakit pada mata. Berikut ini adalah beberpa kelainan atau penyakit pada mata.

  1. Mata Miopi (rabun jauh)
    Lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan mata jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat ditolong dengan lensa cekung atau negatif.
  2. Mata Hipermetropi (rabun dekat)
    Lensa mata terlalu pipih atau bola mata terlalu pendek sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina. Rabun dekat dapat ditolong dengan lensa cembung atau positif.
  3. Mata Presbiopi (mata tua)
    Daya akomodasinya sangat kurang karena usia tua. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa rangkap (cembung-cekung).
  4. Astigmatisma
    Bidang refraksi tidak rata sehingga sinar masuk ke dalam mata tidak difokuskan ke satu titik. Kelainan ini dapat dikoreksi dengan lensa silindris.
  5. Buta Warna
    Buta warna adalah kebutaan terhadap warna di dalam retina terhadap tiga macam sel kerucut yang masing-masing peka terhadap warna dasar merah, hijau, dan biru. Berdasarkan reseptor warna tersebut ada beberapa macam buta warna yaitu protanopia (buta warna merah), deuteranopia (buta warna hijau), dan tritanopia (buta warna biru).
  6. Glaukoma
    Glaukoma adalah penyakit pada saraf utama mata, yang disebut saraf optik. Glaukoma ditandai oleh kerusakan progresif pada saraf optik yang umumnya dimulai dengan kehilangan penglihatan samping halus (peripheral vision). Jika glaukoma tidak diobati maka dapat berkembang menjadi kehilangan penglihatan sentral dan kebutaan.
  7. Strabismus (Juling)
    Strabismus adalah gangguan penglihatan yang mana mata tidak sinkron dan titik fokus menuju arah yang berbeda. Kadang-kadang, hanya satu mata yang terkena dengan pandangan balik ke dalam (esotropia), ke luar (eksotropia), atau ke bawah, sedangkan mata yang lain mengarah lurus ke depan.

Sistem Indra Pendengaran

Panca indra adalah organ-organ yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Pada topik sebelumnya, kamu telah mempelajari indra penglihatan. Pada topik kali ini, kamu akan mempelajari tentang indra pendengaran. Ayo cermati uraian berikut.

Struktur Indra Pendengaran

Telinga merupakan indra pendengaran. Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan rongga telinga dalam.

  1. Telinga luar
    Telinga luar terdiri atas daun telinga yang merupakan tulang rawan elastis. Daun telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk. Pada saluran luar dekat lubang telinga terdapat rambut-rambut halus yang berfungsi untuk menghalangi benda asing yang masuk. Selain itu, terdapat kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
  2. Telinga tengah
    Telinga tengah merupakan rongga yang terhubung dengan faring melalui saluran eusthachius. Saluran ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara tekanan udara luar dan tekanan udara di dalam telinga tengah. Telinga tengah disebut juga rongga timpani. Hal ini dikarenakan rongga timfani terletak di sebelah dalam membran timpani atau gendang telinga. Gendang telinga adalah selaput tipis yang bertindak sebagai partisi antara telinga luar dan telinga tengah. Bergetar cepat menerima gelombang bunyi dan mengubah energi suara menjadi energi mekanik. Di dalam rongga telinga tengah terdapat tiga tulang, yaitu tulang martil (hammer) yang melekat pada gendang telinga, tulang landasan (anvil), dan tulang sanggurdi (stirrup) yang berhubungan dengan jendela oval pada telinga dalam. Ketiga tulang ini berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga ke rongga telinga dalam.
  3. Telinga dalam
    Rongga telinga dalam terdiri atas berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran dalam tulang temporalis. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi membran membentuk labirin membranosa. Labirin tulang terdiri atas tiga bagian, yaitu vestibula, saluran setengah lingkaran bersambung dengan vestibula, dan koklea. Koklea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput.

Dalam setiap belitan terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Vestibula mengandung utrikulus, sakulus dan saluran setengah lingkaran yang merupakan organ keseimbangan. Adapun koklea merupakan organ pendengar. Koklea terdiri atas tiga ruangan yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Skala vestibulli dan skala timpani mengandung cairan yang disebut perilimfe. Perilimfe adalah cairan ekstraseluler yang terletak di koklea, tepatnya pada bagian skala timpani dan skala vestibuli. Komposisi ionik perimlife seperti pada plasma dan cairan serebrospinal. Skala media juga mengandung cairan yang disebut endolimfe. Endolimfe adalah cairan yang berada di dalam labirin telinga dalam. Gangguan pada endolimfe dapat menyebabkan gerakan tersentak-sentak dan dapat membuat mabuk darat.

Proses Mendengar

Suara ditimbulkan oleh getaran yang dikenal sebagai gelombang bunyi. Gelombang bunyi ditangkap oleh daun telinga, kemudian bergerak melalui rongga telinga luar menggetarkan membran timfani. Getaran ini diteruskan oleh tulang-tulang di telinga tengah melalui jendela oval. Getaran ini menuju perilimfe. Getaran perilimfe dialihkan melalui membran menuju endolimfe dalam saluran koklea, dan rangsangan mencapai ujung-ujung akhir saraf dalam organ corti, kemudian dihantarkan menuju otak oleh nervus auditorius.

Kelainan Indra Pendengaran

Telinga sangat penting untuk mendengar. Namun telinga tidak dapat berfungsi dengan baik jika terkena penyakit. Apa saja penyakit yang dapat menyerang telinga? Ayo cermati uraian berikut.

  1. Telinga tersumbat
    Jika kotoran telinga terlalu banyak akan menyumbat telinga. Hal ini menyebabkan kurangnya pendengaran untuk sementara. Segera periksa ke dokter THT. Jangan mengorek telinga menggunakan cotton bud karena kotoran akan terdorong ke dalam telinga. Gunakan pengorek telinga yang memiliki kait.
  2. Hilangnya pendengaran
    Hilangnya pendengaran dapat disebabkan kerusakan telinga bagian dalam karena terpapar suara yang terlalu keras. Hal ini dapat dicegah dengan menghindari sumber suara keras atau menggunakan alat penutup telinga yang dapat mengurangi intensitas suara. Biasanya pegawai pabrik dengan mesin yang bising menderita gangguan tersebut.
  3. Tuli
    Tuli adalah penyakit telinga yang tidak dapat mendengar. Hal ini dikarenakan gangguan pada penghantaran getaran suara. Gangguan pendengaran ini juga dapat disebabkan kerusakan saraf pendengaran, infeksi bakteri atau jamur, pengapuran pada tulang pendengaran, dan penebalan atau pecahnya membran timpani. Segera berobat ke dokter THT jika kamu mengalami infeksi atau luka di dalam telinga.
  4. Radang telinga tengah (otitis media)
    Radang telinga tengah (otitis media) adalah peradangan telinga bagian tengah yang biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok (faringitis) dan sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus atau bakteri. Gejalanya sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah. Segera berobat ke dokter THT jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut.
  5. Othematoma
    Othematoma merupakan gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan sehingga telinga tampak berumbai seperti bunga kol.
  6. Labirintitis
    Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi dan gegar otak. Gejalanya adalah telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurangnya pendengaran.
  7. Vertigo
    Vertigo adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan pada telinga bagian dalam sehingga penderita merasa pusing dan ruang di sekelilingnya terasa ‘berputar’ atau melayang. Vertigo menunjukkan ketidakseimbangan dalam tonus vestibular. Hal ini dapat terjadi akibat hilangnya masukan perifer yang disebabkan oleh kerusakan pada labirin dan saraf vestibular. Penyakit ini sangat berbahaya jika menyerang secara tiba-tiba.
  8. Mabuk perjalanan
    Mabuk perjalanan (motion sickness) merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan. Penyebabnya adalah rangsangan yang terus menerus oleh getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan, baik darat, laut, maupun udara. Biasanya disertai dengan muka pucat, berkeringat dingin, dan pusing.

Sistem Indra Penciuman

Panca indra adalah organ-organ yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Pada topik sebelumnya, kamu telah mempelajari indra penglihatan dan pendengaran. Sekarang, kamu akan mempelajari tentang indra penciuman. Indra penciuman (hidung) berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti mengenali atau mencium bau. Ayo cermati uraian berikut.

Struktur Indra Penciuman

Indra pembau manusia berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Indra penciuman manusia dapat mendeteksi 2000 – 4000 bau yang berbeda. Indra penciuman bayi baru lahir lebih kuat dari orang dewasa. Hal inilah yang menyebabkan bayi dapat mengenali ibunya.

section-media

Anatomi hidung yaitu sebagai berikut.

  1. Lubang hidung
    Setiap manusia mempunyai dua lubang hidung yang disebut dengan nostril. Lubang hidung tersebut berhubungan dengan rongga hidung. Di dalam hidung terdapat dinding pemisah yang disebut septum. Septum terbuat dari tulang yang sangat tipis.
  2. Rongga hidung
    Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju paru-paru. Rongga hidung dipisahkan oleh langit-langit mulut yang disebut palate. Rongga hidung dilapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring debu. Lendir berfungsi untuk menghangatkan udara yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, lendir ini berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.
  3. Sel saraf pembau
    Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung-ujung saraf pembau. Sel saraf di hidung berfungsi menangkap zat kimia yang terdapat dalam udara. Sel saraf pembau ini mempunyai rambut halus yang berhubungan dengan saraf penciuman menuju otak. Saraf pembau di hidung manusia berada pada bagian rongga hidung bagian atas. Saraf pada hidung terdiri atas nervus olfaktorius (saraf pembau), nervus trigeminus, nervus ethmoidalis anterior, dan nervus palatinus anterior.
  4. Sinus
    Bagian dari hidung lainnya adalah sinus. Ada empat pasang sinus paranasal yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid, dan sinus sfenoid kiri dan kanan. Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke dalam rongga hidung.

Fungsi sinus paranarsal sebagai berikut.

  1. Sebagai pengatur kondisi udara
    Sinus berfungsi sebagai ruang tambahan untuk memanaskan dan mengatur kelembapan udara inspirasi.
  2. Membantu resonansi suara
    Sinus berfungsi sebagai rongga untuk resonansi suara dan mempengaruhi kualitas suara.
  3. Sebagai peredam perubahan tekanan udara
    Fungsi ini berjalan bila ada perubahan tekanan yang besar dan mendadak, misalnya pada waktu bersin atau membuang ingus.
  4. Membantu produksi mukus
    Sinus juga menghasilkan cairan atau mukus. Mukus yang dihasilkan oleh sinus paranarsal jumlahnya kecil dibandingkan dengan mukus dari rongga hidung. Namun, efektif untuk membersihkan partikel yang turut masuk bersaman udara inspirasi.

B. Cara Kerja Hidung

Bagaimana cara hidung kamu mencium bau? Indra penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara. Pada rongga hidung bagian atas terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau karena adanya pendeteksi bau (smell receptors). Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan dikirim ke olfactory bulb melalui saraf olfaktorius. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian diproses oleh otak, bau apakah yang telah tercium oleh hidung kamu.

Kelainan Pada Hidung

Pernahkah kamu terkena flu? Apakah kamu dapat mencium wanginya bunga saat flu? Pasti hidungmu tidak bisa membaui sesuatu karena hidung penuh dengan lendir yang menutupi reseptor bau. Selain flu, masih banyak kelainan atau penyakit yang menyerang indra pembau kita. Sebagai indra pembau, hidung dapat mengalami gangguan. Ayo cermati uraian berikut.

  1. Anosmia
    Anosmia adalah gangguan pada indra penciuman yang mengakibatkan penderita tidak dapat mencium bau sama sekali. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cedera atau infeksi di dasar kepala, terlalu banyak merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.
  2. Hiposmia
    Hiposmia adalah berkurangnya kemampuan untuk mencium bau. Berbeda dengan penderita anosmia yang tidak dapat mencium bau sama sekali, pada hiposmia penderita hanya kehilangan sensitifitas bau tertentu.
  3. Angiofibroma juvenil
    Angiofibroma juvenil adalah tumor jinak pada nasofaring yang mengandung pembuluh darah. Tumor ini sering ditemukan pada anak-anak laki yang sedang mengalami masa puber.
  4. Tumor laring
    Tumor laring adalah tumor jinak pada pita suara (laring). Tumor laring dapat dijumpai pada anak-anak di bawah 7 tahun dan pada dewasa usia 20 – 40 tahun. Gejala yang paling sering dijumpai adalah suara serak, sesak napas, dan batuk.
  5. Rhinitis alergika
    Rhinitis alergika adalah peradangan membran mukosa hidung karena alergi. Alergi ini disebabkan oleh masuknya substansi asing ke dalam saluran tenggorokan. Gejala-gejalanya adalah bersin berulangkali, terutama setelah bangun tidur pada pagi hari dan hidung meler. Cairan yang keluar karena alergi biasanya bening dan encer.
  6. Sinusitis
    Sinusitis merupakan peradangan sinus yaitu rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung. Sinus yang gawat biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis). Gejalanya adalah demam tinggi, rasa nyeri di sekitar pipi area sinus, adanya warna merah disertai pembengkakan, dan sakit saat menunduk.
  7. Salesma dan influenza
    Influenza merupakan infeksi pada alat pernapasan yang disebabkan oleh virus. Umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit leher, dan kadang-kadang panas atau sakit pada persendian.
  8. Polip Hidung
    Polip hidung adalah gangguan pada indra penciuman karena pertumbuhan sel yang bersifat jinak di selaput lendir hidung. Hal ini disebabkan oleh reaksi hipersensitif atau juga bisa karena alergi. Polip menyebabkan penyumbatan hidung sehingga fungsi indra penciuman menjadi hilang.

Sistem Indra Peraba

Pada topik sebelumnya, kamu telah mempelajari indra penglihatan, pendengaran, dan penciuman. Pada topik kali ini, kamu akan mempelajari tentang indra peraba. Kulit merupakan indra peraba. Kulit mempunyai banyak fungsi, yaitu sebagai indra peraba, membantu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh, serta mempunyai sedikit kemampuan eksretori, sekretori, dan absorpsi. Ayo kita pelajari tentang kulit.

Struktur Kulit

Coba kamu perhatikan kulit di tanganmu. Bagaimana warna dan teksturnya? Coba raba permukaan kulitmu, apakah halus atau kasar? Bagaimana struktur kulit sebagai indra peraba bagi tubuh kamu?

section-media

Kulit memiliki tiga lapisan, yaitu dua lapisan pelindung dan satu lapisan lemak. Lapisan pelindung kulit terdiri atas lapisan epidermis dan dermis.

Lapisan Epidermis

Lapisan kulit terluar disebut kulit ari atau epidermis. Kulit ini yang bersentuhan langsung dengan lingkungan luar. Kulit ari memiliki struktur yang tipis dan mudah mengelupas. Kulit yang terkelupas merupakan kulit ari yang mati. Lapisan epidermis terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut.

  1. Stratum Korneum
    Stratum korneum disebut juga lapisan zat tanduk. Lapisan ini berada di bagian kulit paling luar, merupakan kulit mati dan kering. Fungsi utamanya adalah melindungi sel-sel di bawahnya dan mencegah masuknya bibit penyakit.
  2. Stratum Lusidum
    Stratum lusidum merupakan lapisan tipis transparan dari sel kulit mati pada epidermis. Sel-sel dari stratum lusidum mengandung zat berminyak sehingga tahan air.
  3. Stratum Granulosum
    Stratum granulosum berisi 1 sampai 3 baris sel skuamosa dengan banyak butiran kecil di sitoplasma basofilik. Stratum granulosum berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
  4. Stratum Spinosum
    Stratum spinosum adalah lapisan epidermis yang terdiri atas sel-sel banyak sisi (polihedral) yang saling terjalin. Proses sintesis protein dan pembentukan sel-sel baru terjadi di lapisan ini.
  5. Stratum Basal
    Stratum basal dan spinosum sering disebut stratum germinativum atau sel hidup karena kedua lapisan ini merupakan lapisan yang aktif membelah.

Lapisan Dermis

Di bawah lapisan epidermis kulit terdapat lapisan pelindung dalam, yang disebut lapisan dermis. Dermis disebut juga kulit jangat atau korium. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur. Serabut ini terdiri atas kolagen. Lapisan dermis terdiri atas dua lapisan sebagai berikut.

  • Lapisan Papila
    Lapisan papila memiliki serabut kolagen yang tipis. Umumnya papila mengandung kapiler untuk memberi nutrisi pada epidermis. Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf khusus (meissner untuk sentuhan). Papila dengan serabut dobel di telapak tangan dan kaki membentuk sidik jari.
  • Lapisan Retikuler
    Lapisan retikuler terdiri atas jaringan ikat, memiliki serabut kolagen yang kasar dan berkas serabut yang saling bersilangan membentuk seperti jaring. Garis-garis serabut tersebut membentuk cleavage yang penting dalam proses pembedahan. Sayatan bedah yang memotong garis cleavage lebih sulit sembuh daripada yang paralel dengan garis ini.

Lapisan retikuler sangat banyak mengandung pembuluh darah, saraf, ujung-ujung saraf bebas, sel-sel adiposa (lemak), kelenjar minyak, akar rambut, dan reseptor untuk tekanan dalam. Bagian terbawah lapisan ini mengandung folikel rambut.

Lapisan Lemak

Lapisan lemak sering disebut juga lapisan hipodermis. Lapisan lemak terletak di bawah dermis. Lapisan ini tersusun atas jaringan adiposa yang menyimpan lemak. Lemak digunakan sebagai lapisan pelindung. Oleh karena itu, jaringan adiposa juga dikenal sebagai tempat penyimpanan lemak dan jaringan pelindung.

Cara Kerja Kulit

Ujung-ujung saraf merupakan indra perasa panas, dingin, nyeri, dan sebagainya. Jika kamu ingin mengetahui tekstur dari suatu permukaan benda, seperti halus atau kasar, maka kamu harus merabanya. Inilah fungsi kulit sebagai indra peraba. Berikut adalah fungsi ujung saraf yang bersifat spesifik.

  1. Paccini merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan berupa tekanan, letaknya di sekitar akar rambut.
  2. Ruffini merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan panas.
  3. Meisner merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan.
  4. Krause merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap rangsangan dingin.
  5. Lempeng Merkel merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan, terletak dekat permukaan kulit.

Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.

Kelainan pada Kulit

Kulit merupakan perlindungan tubuh yang pertama dari serangan berbagai penyakit. Kulit kita mudah terluka serta terserang jamur dan bibit penyakit lainnya. Beberapa penyakit kulit yang sering kita temui adalah sebagai berikut.

  1. Jerawat
    Jerawat mudah menyerang kulit wajah, leher, punggung, dan dada. Penyakit ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon dan kulit yang kotor. Anak yang memasuki masa pubertas dan orang-orang yang memiliki jenis kulit berminyak sangat rentan terhadap jerawat.
  2. Bisul
    Penyakit bisul merupakan radang daerah folikel rambut. Radang ini berisi nanah. Bisul disebabkan oleh bakteri stafilokokus atau jamur. Bisul sering ditemukan di daerah leher, payudara, dan wajah.
  3. Panu
    Panu disebabkan oleh jamur yang menempel di kulit. Panu tampak sebagai bercak atau bulatan putih di kulit dan disertai rasa gatal. Panu timbul karena penderita tidak menjaga kebersihan kulit.
  4. Kadas
    Kadas tampak di kulit sebagai bulatan putih bersisik. Pada setiap bulatan terdapat garis tepi yang jelas dengan kulit yang tidak terkena. Kadas juga menyebabkan rasa gatal. Penyakit ini disebabkan oleh jamur.
  5. Scabies
    Scabies atau kudis adalah suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau (sarcoptes scabiei). Scabies termasuk penyakit zoonosis, artinya dapat menular dari hewan ke manusia.
  6. Eksim
    Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.

Sistem Indra Pengecap

Pada topik-topik sebelumnya, kamu telah mempelajari indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan peraba. Sekarang, kamu akan mempelajari tentang indra pengecap. Tahukah kamu apa indra pengecap kita? Lidah selain sebagai organ yang membantu untuk mengunyah makanan dan berbicara, juga berperan sebagai indra pengecap. Lidah dikenal sebagai indra pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Ayo cermati uraian berikut.

Struktur Lidah

Lidah merupakan indera perasa. Selain membantu proses pencernaan, lidah juga dapat merasakan rasa makanan. Permukaan lidah kasar karena terdapat tonjolan yang disebut papila. Dengan adanya papilla ini kita dapat mengecap rasa makanan. Reseptor yang ada pada lidah mampu menerima rangsangan kimia yang berupa larutan sehingga disebut sebagai kemoreseptor.

Otot Lidah

Lidah terletak pada dasar mulut. Pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar melalui akarnya. Ujung dan pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sedangkan dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah.
Lidah terdiri atas dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus. Otot intrinsik juga membuat kita mampu mengubah-ubah bentuk lidah seperti memanjang, memendek, dan membulat.

Otot ekstrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitar serta melaksanakan gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Otot ekstrinsik lidah membuat lidah dapat bergerak mengelilingi rongga mulut dan faring. Lidah juga dapat mengaduk-aduk makanan, kemudian mendorongnya ke kerongkongan.

Bagian-Bagian Pengecap pada Lidah

Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah (papila).

Ada empat jenis papila, yaitu sebagai berikut.

  1. Papila sirkumvalata
    Papila sirkumvalata (sirkum = bulat) berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah. Papila ini terletak pada bagian dasar lidah. Papila sirkumvalata adalah jenis papila yang terbesar dan dikelilingi lekukan seperti parit.
  2. Papila fungiformis
    Papila fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk seperti jamur (fungi = jamur).
  3. Papila filiform
    Papila filiformis adalah papilla yang berbentuk benang (fili = benang). Papila ini adalah papila terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Papila filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh daripada rasa pengecapan yang sebenarnya.
  4. Papila vallatae
    Papila vallatae berfungsi untuk membantu memegang makanan saat terjadi proses pengunyahan.

Di pinggir papila terdapat tunas pengecap yang terdiri atas dua sel, yaitu sel pengecap dan sel penyokong. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian depan lidah berfungsi untuk mengecap rasa manis. Bagian pinggir lidah berfungsi untuk mengecap rasa asin dan asam. Bagian belakang/ pangkal berfungsi untuk mengecap rasa pahit.

Cara Kerja Lidah

Makanan atau minuman berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Kemudian, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman.

Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat menyebabkan ‘tongue burning’ dan akan pulih dalam 1 – 2 hari.

Saat kita terkena influenza, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena lidah tidak bekerja sendirian. Hidung membantu untuk pengecapan makanan dengan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bau yang kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.

Kelainan pada Lidah

Lidah memiliki peranan yang sangat penting agar kita dapat mengecap makanan yang kita konsumsi. Fungsi lidah akan terganggu jika terdapat kelainan atau penyakit yang menyerang. Berikut ini adalah beberapa kelainaan dan penyakit pada lidah.

  1. Oral candidosis
    Oral candidosis disebabkan oleh jamur yang disebut candida albicans. Gejalanya yaitu lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
  2. Kanker lidah
    Lidah kita juga dapat terkena kanker yang disebut kanker lidah. Kondisi ini biasanya muncul sebagai sel skuamosa (benjolan putih atau ulkus) pada lapisan luar lidah. Penyebabnya adalah asap rokok, kebiasaan minum alkohol, pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis, dan genetik.
  3. Atropik glossitis
    Gejala atrofik glossitis adalah lidah akan terlihat licin dan mengkilat, baik seluruh bagian lidah atau sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak ditemukan pada penderita anemia.
  4. Geografic tongue
    Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-pulau. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin, bila parah akan dikelilingi pita putih tebal. Geographic tongue sering terjadi bila ada gangguan pada saluran cerna atau diperberat saat terjadi infeksi demam, batuk, atau pilek.
  5. Fissured tongue
    Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.
  6. Glossopyrosis
    Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit, panas, dan terbakar, tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini lebih banyak disebabkan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
  7. Coated tongue
    Coated tongue adalah lapisan berwarna putih, kuning, atau kecokelatan tebal di atas permukaan lidah. Hal ini disebabkan oleh adanya akumulasi dari bakteri dan leukosit.
  8. Sariawan
    Sariawan atau stomatitis aftosa adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya sariawan ini disertai rasa sakit.

Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab munculnya sariawan, seperti luka tergigit, alergi, kekurangan vitamin C, dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *